CHANGE My Life
CHANGE THE WORLD
Daftar Blog Saya
Rabu, 20 Oktober 2010
WAKTU & HIKMAT
Mazmur 90:13
Ketiga, kita pandai menghitung jasa kita sendiri: orang ini pernah berhutang budi kepada saya, orang itu pernah berhutang uang kepada saya. Meskipun saat itu saya tidak mengatakan harus membayar, tapi sebenarnya saat itu, hidup saya susah, mengapa setelah dia kaya, dia melupakan saya? Perbuatan baik yang pernah kita lakukan bisa kita ingat, tapi kesalahan yang kita perbuat atas diri orang lain bukan saja tidak kita ingat bahkan tidak kita sadari. Inilah penyakit psikologis universal yang timbul setelah Adam jatuh di dalam dosa, kita selalu paranoid: merasa dirikulah dirugikan, padahal secara tidak sadar kita juga sering merugikan orang lain.
- Orang yang lurus, jujur, benar.
- Orang yang mau mengerti, bisa mengerti, mampu mengerti dan mempunyai hati yang lapang untuk menerimamu.
- Orang yang mempunyai pengetahuan yang limpah.
1. Dengan cara menambah; plus. Lewat satu hari berarti tambah satu hari lagi. Itu adalah cara anak-anak menghitung hari: saya sudah bertambah besar, sudah tambah satu tahun lagi. 2. Dengan cara mengurangi; minus. Ini adalah cara yang lebih bijaksana. Seorang yang sudah matang rohaninya mulai menyadari hidup di dunia ini pendek, suatu hari nanti akan berhenti.
MENUJU KEDEWASAAN ROHANI
Memilih Bagian Yang Terbaik
“Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: “Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.”
Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” ” Lukas 10:38-42
Bekerja merupakan suatu keharusan bagi setiap orang percaya. Tuhan senantiasa menyediakan berkat bagi mereka yang mau bekerja keras untuk mendapatkannya. Siapa yang bekerja akan mendapatkan upahnya.
“Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” 2 Tesalonika 3:10
*courtesy of PelitaHidup.com
Di sisi lain, berdoa juga merupakan keharusan bagi umat Tuhan. Doa merupakan nafas kehidupan kita. Doa merupakan komunikasi antara kita dengan Allah Bapa di sorga. Ketika kita berhenti berdoa, maka nafas kita juga berhenti, hubungan kita dengan Tuhan juga terhenti. Selain itu doa juga membawa kekuatan bagi kita dalam menghadapi berbagai masalah. Ketika kita ada dalam pencobaan, kita tinggal berseru kepadaNya melalui doa. Dia yang setia akan menjawab doa yang kita naikkan kepadaNya.
Kita dapat melihat beberapa macam tipe orang yang ada di sekeliling kita. Satu tipe yang suka bekerja keras, tetapi melupakan doa. Mereka hanya berpikir bahwa segala kesuksesan diperoleh karena memang mereka bekerja keras.
Tipe lainnya adalah yang suka berdoa dan berdoa terus, tanpa langkah iman yang nyata. Mereka yakin bahwa hanya dengan doa, mujizat pasti terjadi. Tipe yang lainnya adalah orang yang suka bekerja dan suka berdoa juga. Mereka menyadari bahwa jika mereka bekerja tanpa berdoa, usaha mereka akan sia-sia. Tetapi jika mereka hanya berdoa saja tanpa bekerja, mereka tidak akan mendapatkan berkat.
Dari ayat di atas dapat kita pelajari bahwa Tuhan tidak menunjuk siapa yang salah dan siapa yang benar. Maria juga orang yang suka bekerja. Tetapi di bagian itu Maria menyadari bahwa dia harus duduk diam di bawah kaki Tuhan. Oleh karena itu Tuhan menyatakan bahwa Maria telah mengambil bagian yang terbaik, yaitu tetap memprioritaskan Tuhan di atas segala aktivitas maupun kegiatannya.
Ketika kita bekerja dan tetap memuliakan nama Tuhan dalam setiap pekerjaan kita, maka Tuhan yang akan turun tangan memberi kita kemampuan dan kekuatan untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada. Seringkali kita menghadapi hal yang tidak mungkin bagi kita untuk dilakukan atau dikerjkan. Tetapi ketika kita berdoa dan menyerahkan pekerjaan itu kepada Tuhan, kemudian kita melakukan yang terbaik yang kita dapat lakukan, maka Tuhan akan mencurahkan kuasaNya atas diri kita, sehingga kita dapat menyelesaikan pekerjaan itu dengan baik.
*courtesy of PelitaHidup.com
Bekerja dan berdoa harus dilakukan secara seimbang. Kita harus tetap bekerja untuk dapat memperoleh penghasilan untuk memenuhi segala kebutuhan kita maupun keluarga. Tetapi doa juga merupakan nafas bagi kita agar kita tetap dapat bertahan dalam berbagai keadaan, bahkan sampai kepada keadaan yang terburuk sekalipun. Melalui doa kita mendapat asupan energi supranatural, yang tidak kelihatan secara kasat mata, sehingga kita sanggup berdiri untuk meraih kemenangan demi kemenangan. Melalui doa kita mendapat hikmat untuk dapat menyelesaikan masalah-masalah yang ada.
Tanpa bekerjapun doa kita akan menjadi sia-sia. Ketika kita berdoa dan berdoa terus, tetapi kita tidak melangkah untuk mencari pekerjaan, maka kita tidak akan mendapatkan pekerjaan yang kita inginkan. Iman tanpa perbuatan adalah sia-sia.
*courtesy of PelitaHidup.com
“Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.”
Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?” Yakobus 2:17-20
Rasul Paulus juga tidak hanya mengabarkan dan mengajarkan Injil kepada banyak orang, tetapi dia juga bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian dia tidak menjadi beban bagi orang lain. Dan diapun juga dapat menjadi teladan bagi banyak orang.
“Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu,
dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu.
Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti.” 2 Tesalonika 3:7-9
*courtesy of PelitaHidup.com
Marilah kita tidak mengabaikan salah satu dari dua aspek ini, yaitu bekerja dan berdoa. Dengan demikian berkat kelimpahan, keberuntungan dan kesuksesan akan senantiasa mengikuti kita sampai kepada akhirnya. Nama Tuhan dimuliakan adanya. Ora et labora. (Ry050510)
Doa:
Tuhan mampukan saya untuk mengutamakan Engkau di atas segalanya. Mampukan saya juga untuk dapat melakukan tugas dan tanggung jawab saya dalam pekerjaan dengan baik. Pimpin dan sertai saya senantiasa.
Langkah iman:
- Berdoa setiap hari, minta hikmat, penyertaan dan kekuatan dari Tuhan.
- Bekerja dengan baik, selesaikan tugas dan tanggung jawab yang ada. Lakukan yang terbaik.
Selasa, 19 Oktober 2010
WHAT MONEY CAN BUY ?
computer but not brains
food but nut appetite
finery but not beauty
a house but not a home
medecine but not healt
luxuries but not culture
amusement but not happiness
acquintance but not friends
sex but not love
a. Dengan uang kita bisa beli tempat tidur tetapi tidak bisa membeli tidur
b. Dengan uang kita dapat membeli komputer tetapi tidak dapat membeli kepintaran
c. Dengan uang kita dapat membeli makanan tetapi tidak dapat membeli selera makan
d. Dengan uang kita dapat membeli kosmetika tetapi tidakdapat membeli kecantikan
e.Dengan uang kita dapat membeli sebuah rumah tetapi tidak dapat membeli rumah yg didalamnya ada kedamaian
f. Dengan uang kita bisa beli obat teapi tidak dapat beli kesehatan.
g. Dengan uang kita dapat beli kemewahan tetapi dapat beli kebudayaan.
h. Dengan uang kita dapat membeli hiburan tetapi tidak dapat beli kebahagiaan.
i. Dengan uang kita dapat memperoleh teman tetapi tidak dapat beli persahabatan.
j. Dengan uang kita dapat membeli sex tetapi tidak dapat membeli cinta
Senin, 18 Oktober 2010
DEMOKRASI, KEBEBASAN atau KE SERBA BOLEHAN
Terminologi demokrasi : adalah sistem manajemen kekuasaan yang dilandasi oleh nilai-nilai dan etika serta peradaban yang menghargai martabat manusia
Namun oleh sebagian orang demokrasi diartikulasikan sebagai semangat demonstrasi,
kebebasan menyampaikan pendapat dimaknai sebagai keserba bolehan menuntut hak.
Satu hal : demokrasi tidak selayaknya di intepretasikan secara subyektif.
Kita setuju dengan dinamika reformasi terus dikobarkan bagaikan api yang menyala nyala Tetapi api yang tak dapat dikendalikan justru akan membahayakan banyak orang. Betapa tidak menyedihkan wajah demokrasi negara yg mencitrakan diri sebagai bangsa yg beradab tetapi tak pernah lelah mempertontonkan demonstrasi anarki.
Lihatlah kaum intelektual yg kaya dengan konsep panas, gagasan mentah bahkan kekuatan aliran darah muda mengekspresikan ke ilmuannya di jalanan dengan nada sinis, kasar bahkan berani adu jotos dengan mereka yg berani menghalanginya .Wooow .bak pahlawan negara bedanya jaman dulu bawa bambu runcing sekarang bawa batu. dulu yg dihadapai bangsa asing sekarang saudarnya sendiri. Demokrasi saat ini lebih nampak dengan keberanian boleh berbicara keras bahkan seenaknya atas nama demokrasi dan membela hak rakyat.
Media elektronik khususnya setiap hari menjual berita yg kontennya dominan destrukstif dan provokatif terhadap pemerintah hanya supaya punya nilai layak jual tinggi karena memantik animo masyarakat tanpa mempertimbangkan kualitas edukasi pada masyarakat dan kontruksinya pada tata kelola pemerintah.
Alasan klasiknya bahwa rakyat berhak mendapatkan hak untuk mengetahui informasi apa saja tanpa mempertimbangkan relevasinya kebutuhan masyarakat serta dampak positifnya pemberitaan sama saja dengan publikasi murahan.
Apa relevansinya tontonan pertikaian politik pemimpin negara dengan pemberdayaan ekonomi rakyat, bahkan hal-hal yg tidak prinsip seperti baju presiden dikupas habis habisan seperti telah kehabisan materi tayang. Demokrasi yg menggelinding secara liar tidak menginvestasikan kekuatan apapun untuk membangun negara ini, renungkan !
1. Demokrasi bukan demo anarki, mau dibawa kemana ?
2. Demokrasi tanpa nurani adalah egoKREASI
3. Demokrasi mengabaikan etika adalah demoCRAZY.
Menurut hemat saya media elektronik(TV) berperan besar dalam mengayunkan bandul demokrasi yg elegan ironinya justru sebagaian besar media kita ingin bersikap superior dalam memerankan isu demokrasi : Masyarakat memang butuh full story , realistis dan akurat , namun kita miris jika terus menerus ditayangkan aksi kekerasan, pertikaian, debat, dibumbui dengan presentasi reporter yg hiperbolis (kalau tidak dapat dikatakan provokatif)
Inikah demokrasi pers: melegitimasi lembaga yg imun terhadap kritikan, sensor atau bahkan sentuhan hukum ?
Pengendalian dari lembaga sensor atau intitusi pemerintah selalu dicurigai sebagai penzaliman pers yg demokrasi.
ini kebebasan pers atau kebablasan pers.
Dalam negara demokrasi rakyat lebih berhak mendapatkan HEAD LINE NEWS yg EDUKAKTIF bukan sekedar atraktif (ini kan selera pasar, kalau tidak mau disebut kapitalis); eksposlah isu isu yg impaknya mencitrakan penghargaan terhadap keberagaman, tiupkanlah kabar-kabar yg menyejukkan, tampilkan penghargaan atas martabat manusia, apresiasi karya anak bangsa yg membanggakan, semua hal yg positif , yg sedap didengar, yg bijaksana, yg pantas dipuji justru ini dominasi tuntutan rakyat.
sebaliknya demokrasi pers sekarang ini berjalan demi kepentingan perutnya. ( ojo ngamuk kalau dikritik orang pers juga manusia)
Mengapa pers hanya ingin membesarkan dirinya sendiri yg dengan atau tidak sadar ada pihak yg jadi korbannya.Sejauh bobot sajiannya media berorientasi pada konstruksi masyarakat mengapa harus takut untuk disensor ? sudah saat nya kita semua memeragakan demokrasi secara bertanggungjawab dengan tujuan mulia.
Para pemimpin negara berilah kami keteladanan untuk berdemokrasi secara santun.
Para politisi demonstrasikan janjimu untuk membela kesejahteran rakyat bukan membesarkan partai saja
Pekerja pers mediasikan hiruk pikuk proses demokrasi dengan irama yg lugas dan bernurani .
Mahasiswa mahasiswi prioritasmu sekolah ojo demo terus , yen wis lulus latihan dulu jadi pak RT baru ngomong yg keras... teori sama praktek beda juh le ......inggih mbah....... kandani ngeyel.
Ok rek....setuju apa tidak bahwa demokrasi tidak sama dengan demonstrasi,
Proses demokrasi tidak berhenti pada keahlian mengkritik.
Demokrasi adalah apresisi kita secara integral dari berbagai golongan untuk mewujudkan Indonesia yg adil dan beradab, dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Demokrasi bukanlah debat argumentasi tetapi kompetensi memberikan solusi nyata bagi bangsa.
Demokrasi adalah instrumen yg kita amini sanggup membawa arah bangsa untuk berkembang sejajar dengan negaranya Obama..
Konsep oposisi yg harusnya menjadi optional solusi kebijakan pemerintah malah melembaga yg anti kebijakan pemerintah. Demokrasi di negeri ini banyak diciderai oleh mereka yg tersingkir oleh seleksi alam : kalah pilkada ,kalah pemilu, jauh dari lingkaran kekuasaan, frustasi adalah salah satu bahan bakar demonstrasi.
mereka merasa telah dirugikan oleh sistem demokrasi karena demokrasi telah gagal mengantarkan mencapai nafsu kekuasaan , manakala tujuannya tidak tercapai, interaksinya dengan lingkungan menjadi nyeleneh kerjanya tukang kritik,
Besarnya harapan terhadap perubahan nasib bangsa hendakya berbanding lurus dengan peran serta semua rakyat termasuk saya juga.
Ironinya tutututan perubahan besar hanya diletakkan pada tanggungjawab pemerintah saja, sedang rakyat hanya bertindak sebagai penonton pertandingan (kalah menang sorak). Pemerintah kita paksa berlari kencang mengubah negara secara instant tetapi mereka yg menuntut progresivitas demokrasi hanya enak enakan berpangku tangan sambil berteriak teriak dijalan : saya tidak puas.....turunkan...gulingkan......
ora usah melok melok ngurus negoro mas, mbak, pak, mbah yen ora tahu ngurus kampung.
Jujur saja semua orang bisa saja melakukan kesalahan tetapi bukan terus saling menggigit dan menjatuhkan.
jika kita dapat ngomong bahwa jabatan adalah amanah, ya ...berikanlah kesempatan Sang pemberi amanah bekerja dalam pribadi orang tersebut.
Jika kita tidak dapat mempercayai karakter birokrat, tidak percaya wakil rakyat, tidak percaya penegak hukum bahkan kita sedemikian skeptis terhadap siapa saja yg mengurus negara ini.
Saatnya kita tidak skeptis terhadap Dia yang mengelola jagad raya ini.
Tidak ada air mata yg lepas dari genggaman tanganNya, tidak ada keringat yg luput dari hitunganNya.
ketika manusia tidak menghitung jerih lelah kita Tuhan tetap mencatatnya sebagai prestasi yg membanggakan.
Percayalah Tuhan tidak pernah berubah Keadilannya, KemahakuasaanNya. Dia akan menjadi pembela mereka yg tertindas, yg lemah, yg dipinggirkan yg dianggap hina
bahkan Dia menjadi hakim bagi mereka yg terus berbuat dosa.
Dia dalah Pribadi yg dapat dipercaya kapan saja, dimana saja untuk persoalan apa saja.
ini adalah KEBEBASAN kita untuk mempercayakan semuanya PERKARA kepada TUHAN
jika demokrasi didunia berjalan mundur.
Kita bebas bekerja bersama dengan Tuhan untuk segala perkara yg sedang dan akan kita hadapi !
salam reformasi....bersambung